Tuesday, May 19, 2015

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Dr. H. Fatah Syukur, NC. M. Ag.








Disusun Oleh :
Nurul Elmi Auliawati  (123311044)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014



       I.            PENDAHULUAN
Era baru dalam dunia pendidikan, yaitu diperkenalkannya reformasi pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini memiliki nuansa bagaimana dunia pendidikan berusaha menggunakan perangkat komputer, yang dapat diaplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan kinerja dunia pendidikan secara signifikan.
Informasi merupakan satu-satunya sumber yang dibutuhkan seorang pemimpin lembaga pendidikan. Informasi dapat diolah dari sumber lain yang dipengaruhi oleh organisasi yang sangat kompleks dan perangkat komputer yang dimiliki. Informasi dapat memperbaiki kinerja lembaga pendidikan, layaknya kinerja usaha lembaga bisnis.
Informasi yang diolah dengan menggunakan komputer dapat digunakan oleh seorang pimpinan organisasi atau perseorangan dengan keahlian yang dimiliki sebagai sarana komunikasi dan pemecahan masalah, serta informasi yang sangat berharga dalam proses pengambilan keputusan. Informasi dapat digali melalui sumber-sumber yang tersedia, seperti sumber daya manusia, material, alat, biaya yang dibutuhkan,serta data yang akan diolah.
Ledakan informasi saat ini menimbulkan dampak yang sangat kuat terhadap kompleksitas manajemen pada umumnya, khususnya manajemen pendidikan. Pimpinan sebuah lembaga pendidikan pada dasarnya adalah pegolahan informasi. Seorang pimpinan harus memiliki kapabilitas untuk memperoleh, menyimpan, mengolah, mengambil kembali, serta menyajikan informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan yang dapat dipertanggung jawabkan secara moral.

    II.            RUMUSAN MASALAH
A.       Bagaimana definisi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Islam?
B.       Bagaimana konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Islam?
C.       Bagaimana peran SIM dalam pengambilan keputusan bidang pendidikan?
D.       Bagaimana implementasi SIM dalam Manajemen Pendidikan Islam?
E.        Mengapa SIM sangat penting dalam Manajemen Pedidikan Islam?


 III.            PEMBAHASAN
A.       Definisi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Islam
Kini belum ada kesepakatan terhadap istilah “sistem informasi manajemen”. Beberapa penulis cenderung memilih istilah-istilah seperti “sistem pengolahan informasi, sistem informasi/keputusan, atau sekedar sistem informasi sehubungan dengan sistem pengolahan informasi berdasarkan komputer yang dirancang untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan keputusan sebuah organisasi.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang, adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah ‘data base’.[1]
Gambaran sistem informasi manajemen secara umum dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
Gordon B. Davis (1995), bahwa sistem informasi manajemen meruapakan sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Suhardiman Yuwono dalam Ensiklopedia Administrasi (1989), adalah keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pimpinan untuk keperluan pelaksanaan fungsi manajemen bagi pimpinan terutama dalam menentukan keputusan yang tepat.[2]
Soetedjo Moeljodihardjo (1992), sistem informasi manajemen yaitu suatu metode yang menghasilkan informasi yang tepat waktu bagi manajemen tentang lingkungan eksternal dan operasi internal sebuah organisasi, dengan tujuan untuk menunjang pengambilan keputusan dalam rangka memperbaiki perencanaan dan pengendalian.
Komarudin (1997), sistem informasi manajemen adalah suatu sistem informasi yang memungkinkan pimpinan organisasi mendapat informasi dengan kuantitas dan kualitas yang tepat untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.[3]
James A. F, Stoner (1992), sistem informasi manajemen yaitu metode yang formal yang menyediakan bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan, dan fungsi operasi sebuah organisasi yang efektif.
Dari definisi-definisi di atas, dapat dibuat batasan mengenai sistem informasi manajemen pendidikan sebagai berikut:
Sistem informasi manajemen pendidikan adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen (perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, dan pengendalian) dalam lembaga pendidikan.
Sistem informasi manajemen pendidikan saat ini baru sebatas wacana, diharapkan pada waktu yang tidak terlalu lama sistem informasi manajemen pendidikan ini tidak hanya sebatas wacana tapi sudah mengarah ke aplikasi yang betul-betul menunjang kegiatan dunia pendidikan pada umumnya. Untuk menerapkan sistem informasi manajemen pendidikan yang terpadu dan  memiliki kapabilitas dalam mendukung keberhasilan dunia pendidikan yang signifikan, diperlukan keseimbangan sumber daya yang tersedia antara ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan perangkat komputer yang sudah semakin canggih. Informasi yang dapat disajikan oleh sistem informasi manajemen pendidikan akan memberikan kontibusi yang sangat berharga dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan, seperti informasi kebutuhan tenaga kependidikan dan  informasi jumlah lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah,maupun pendidikan tinggi.[4]

B.       Konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Islam
Sebuah sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan teknologis. Sistem informasi manajemen berhubungan dengan organisasi dan pengolahnya. Oleh sebab itu, pemahaman utuh terhadap sistem informasi keorganisasian berdasarkan komputer harus juga termasuk memahami konsep sistem informasi, pemakaian informasi, dan nilai informasi.[5]
Sistem bekerja dengan batasan-batasan yang telah ditetapkan. Dengan batasan-batasan yang ada dalam suatu sistem, maka akan mendorong pada kualitas kerja sistem itu sendiri. Proses kerja dalam setiap sistem akan memunculkan suatu keluaran (output) secara kontinu, kemudian dievaluasi melalui tindakan umpan balik. Jika output tadi berisi informasi yang bertentangan dengan pencapaian tujuan organisasi, maka informasi ini akan menjadi masukan dalam sistem selanjutnya. Dan jika hasil umpan balik telah diterima oleh sistem, maka sistem akan membuat penyesuaian yang diperlukan agar output tetap konsisten dengan tujuan semula.
Sistem merupakan satu kesatuan yang dinamis dalam melakukan pergerakan yang terarah pada pencapaian tujuan integral dengan bantuan komponen atau bagian-bagian yang harmonis secara utuh saling berhubungan dan mendukung keberhasilannya. Kaitanya dengan konsep informasi, maka Oemar Hamalik menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan informasi adalah semua hal yang diperlukan dalam proses pembuatan keputusan, misalnya pengetahuan, fakta, data, angka, dan sebagainya.[6]
Mengingat lembaga pendidikan di Indonesia merupakan organisasi yang memiliki orientasi ganda (multiple oriented), yaitu organisasi yang berorientasi sosial dan orientasi bisnis. orientasi sosial pendidikan bertujuan meningkatkan kecerdasan bangsa sedangkan orientasi bisnis pendidikan dalam mempertahankan eksistensi maupun operasionalnya harus memiliki dana yang cukup memadai.
Dengan demikian, lembaga pendidikan tersebut akan menghasilkan lulusan (outcomes) yang berkualitas. Banyak bermunculan lembaga-lembaga pendidikan yang berani menetapkan biaya pendidikan cukup tinggi karena sarana dan prasarana belajar yang disediakan juga jauh lebih baik dan menjanjikan kepada para siswa maupun mahasiswa untuk ikut melakukan magang di perusahaan-perusahaan yang sudah terkenal. Dengan demikian, ada kemungkinan mereka yang berprestasi akan langsung direkrut oleh perusahaan tersebut. Oleh karena itu, masyarakat lebih banyak memilih lembaga pendidikan yang marketable maupun sellable walaupun harus mengeluarkan biaya sangat mahal.Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia idealnya adalah bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat dengan mudah mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Misalnya, berapa jumlah sumber daya manusia pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan kurikulum, perkembangan lembaga pendidikan lokal, regional, nasional, bahkan internasional untuk dapat memperbaiki kinerja dunia pendidikan masa lalu, masa kini, maupun masa yang akan datang.
Dalam menghadapi globalisasi, dunia pendidikan Indonesia harus secepatnya berbenah diri dalam meningkatkan sistem informasi guna menunjang daya saing sumber daya manusia yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Sistem informasi yang akan diciptakan harus seimbang antara infrastruktur teknologi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya manusianya sehingga tidak terjadi ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem informasi tidak dapat terwujud secara signifikan dalam menunjang kuantitas maupun kualitas pendidikan secara mendasar. Di samping itu, sistem informasi semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas, dan menciptakan aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan nilai lembaga pendidikan tersebut.[7]
Perencanaan pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan. Semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh manajer disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur. Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai.[8]
Informasi berfungsi sebagai penghubung antara berbagai bagian organisasi sehingga bagian-bagian itu tidak terisolasi satu dengan yang lain, melainkan tetap merupakan suatu kesatuan dalam organisasi. Karena fungsinya yang penting ini ada ahli yang mengibaratkan informasi itu sebagai darah organisasi, bila darah itu tidak ada atau tidak berjalan maka matilah organisasi itu. Dikatakannya informasi sebagai agen untuk menopang kehidupan organisasi.[9]
C.       Peran SIM dalam Pengambilan Keputusan Bidang Pendidikan
Keputusan merupakan tindakan atau rangkaian tindakan yang harus diikuti untuk memecahkan suatu masalah. Kegiatan-kegiatan tersebut bisa berupa pengurangan sesuatu untuk menghindari resiko dari suatu hal atau pemanfaatan suatu kesempatan.[10]
Shull (1970), mengemukakan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses kesadaran manusia terhadap fenomena individual maupun sosial berdasarkan kejadian faktual dan nilai pemikiran, yang mencakup aktivitas perilaku pemilihan satu atau beberapa alternatif sebagai jalan keluar untuk memecahkan masalah yang akan dihadapi.
Intisari pengambilan keputusan, yaitu perumusan beberapa alternatif tindakan dalam menggarap situasi yang dihadapi serta menetapkan pilihan yang tepat antara beberapa alternatif yang tersedia setelah diadakan evaluasi mengenai efektivitas alternatif tersebut untuk mencapai tujuan para pengambil keputusan.[11]
Informasi hanya berguna apabila informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan untuk mempermudah pengambilan keputusan. Oleh karena itu, ditinjau dari segi waktu, efektifitas pengambilan keputusan sangat tergantung atas cepat tidaknya informasi yang diperlukan dapat diambil dari tempat penyimpanannya. Karena itu seorang yang bertanggunga jawab atas penyimpanan informasi harus mengetahui informasi apa saja yang dibutuhkan, oleh siapa, dan untuk maksud apa. Akhirnya perlu ditekankan bahwa proses pengumpulan informasi, mulai dari pengumpulan, pengolahan, klasifikasi, penyimpanan, dan pengambilan kembali adalah sesuatu yang tidak boleh dipisahkan.[12]
Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pimpinan akan berpengaruh besar terhadap kelangsungan organisasi sekolah. Oleh karena itu, hal ini akan memiliki dampak terhadap perilaku maupun sikap bawahannya, seperti wakil kepala sekolah, guru, staf tata usaha, maupun siswa. Oleh sebab itu, kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu memilih alternatif-alternatif keputusan yang tepat sehingga tujuan organisasi sekolah untuk meningkatkan kinerja pendidikannya dapat tercapai secara optimal.
Unsur-unsur pengambilan keputusan yang dapat digunakan oleh kepala sekolah terlebih dahulu harus dapat mengkaji dan mempertimbangkan mengenai tujuan pengambilan keputusan, identifikasi masalah, faktor-faktor intern maupun ekstern sekolah, serta sarana pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan menurut George R. Terry didasarkan dalam lima hal berikut:
1.      Intuisi, pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh.
2.      Pengalaman, pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis.
3.      Fakta, pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik.
4.      Wewenang, pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih rendah kedudukannya.
5.      Rasional, pengambilan keputusan berdasarkan rasional keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten.[13]
Pada prinsipnya, seorang pemimpin lembaga pendiidkan selalu mencari perilaku yang rasional dalam bertindak. Namun, karena pemimpin tersebut memiliki keterbatasan dalam kapasitas kognitifnya, informasi, dan nilai-nilainya, harus dicari informasi terhadap alternatif yang mungkin diambil serta konsekuensinya. Alternatif yang telah diambil kemudian dievaluasi agar hasil yang dicapai berdasarka pilihan atau tujuan yang diketahui. Proses ini merupakan tindakan yang dilakukan dalam mencapai pilihan alternatif yang rasional.[14]
Tahap proses pengambilan keputusan menurut Herbet. A. Simon dalam Onong Uchyana Effendi (1996), meliputi hal-hal berikut:
1.      Inteligensi (inteligence)
Yaitu menyelidiki lingkungan bagi kondisi dalam mengambil keputusan, data mentah diperoleh, diproses, dan diperiksa untuk pertunjukan yang dapat mengidentifikasi masalah.
2.      Rancangan (Design)
Yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kegiatan yang mungkin dilakukan.
3.      Pilihan (choice)
Yaitu memilih suatu cara kegiatan khusus dari cara-cara yang telah diperoleh, suatu pilihan diambil dan dilaksanakan.
4.      Implementasi (implementation)
Yaitu pelaksanaan tindakan setelah memperoleh pilihan atas berbagai alternatif kegiatan yang telah ditentukan.
Semua tahapan ini dapat dipergunakan oleh pimpinan lembaga pendiidkan dalam mengambil keputusan sehingga menghasilkan keputusan yang lebih terarah.[15]
Kinerja yang efektif dari aktivitas sebuah lembaga pendidikan ditentukan oleh mutu dalam pengambilan keputusan, karena pengambilan keputusan adalah sebagai integral dari peranan pimpinan lembaga pendidikan. Beberapa pihak bahkan menyatakan bahwa pengambilan keputusan adalah inti dari peranan pimpinan lembaga pendidikan. Keputusan yang harus diambil dalam hal prioritas, biaya, waktu, dan lainnya dilimpahkan serta dipecahkan dalam setiap tahap operasional lembaga pendidikan. Pimpinan lembaga pendidikan diberi wewenang dan bertanggung jawab atas hasil keputusan yang diambil.[16]
D.       Implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam Manajemen Pendidikan Islam
Teknologi informasi sekarang ini berkembang begitu pesatnya sehingga implementasi tekno­logi informasi dan komunikasi beserta komponen infra strukturnya benar-benar telah menandai terjadi­nya revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan dalam sistem orga­nisasi dapat di selesaikan secara cepat, akurat, efektif dan efisien.
Pemanfaatan sistem informasi manajemen khususnya dalam bidang pendidikan sudah sangat diperlukan dalam pengelolaan, baik dalam hal pengelolaan administrasi akademik, akademik kepegawaian, administrasi pelaporan dan masih banyak lagi bidang-bidang lain yang membutuhkan layanan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Kebutuhan aplikasi database yang dapat mengelola data dan informasi sekolah, manajemen sekolah dan komite-komite pengajaran dan pembelajaran, juga mengangkat kebutuhan untuk menjadikan laporan-laporan dari sekolah secara cepat dan valid kepada instansi terkait seperti laporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota maupun ke Kementrian Pendidikan Nasional.[17]
Implementasi pendidikan di masa mendatang akan mengalami perubahan paradigma secara mendasar, khususnya yang disebabkan oleh aplikasi teknologi informasi yang mempercepat transfer ilmu pengetahuan. Jenis teknologi yang secara langsung berpengaruh kuat  pada pelaksanaan pendidikan adalah komuni­kasi TV, radio, komputer, jaringan internet, yang dapat dikontruksi untuk suatu proses pembelajaran.[18]
Penggunaan sistem informasi manajemen sekolah tidak hanya sebagai proses otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi, sehingga proses organisasi akan berjalan dengan efisien, terukur dan fleksibel.
Sistem informasi manajemen Sekolah dapat dikatakan berjalan apabila semua komponen sekolah dapat menggunakan dan memanfaatkan sistem itu sendiri.  Sebagai contoh ada suatu sistem informasi sekolah lengkap dan terpadu yaitu Integrated School Information System (I-SIS) yang memiliki fasilitas terpadu atau terintegrasi jadi satu mulai dari database peserta didik, guru, Bimbingan dan Konseling, kartu pelajar barcode, absensi siswa, guru pegawai, nilai (ulangan, UTS, UAS, try out dll) Rapor otomatis, pembayaran, dan sebagainya.
Pada pelaksanaan implementasi sistem informasi manajemen sekolah,  suatu sistem dapat dikatakan berjalan baik dan normal apabila semua komponen sekolah mulai guru, bimbingan konseling, tata usaha, bendahara dan juga kepala sekolah bisa menggunakan dan memanfaatkan fasilitas sesuai dengan kebutuhan masing-masing dan tidak tergantung pada administrator sekolah.
Proses penerapan pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan berbasis computer, harus di ketahui bagaimana proses dan alur penanganan informasi di sekolah, yaitu:
1.      Proses perencanaan data, menetapkan tujuan, jenis data dan waktupeng­­um­­­pulan data;
2.      Proses pengorganisasian data, menentukan tugas dan ruang lingkup data yang ditangani oleh sekolah;
3.      Proses pengumpulan dan penyiapan data, menentukan metode, menentukansumber data, dan menyusun pengumpulan data, serta pelaksanaan pengumpulan data;
4.      Proses pengolahan data, menentukan format sajian, menyesuaikan permintaan informasi dan mengamankan informasi;
5.      Proses penyajian laporan, menganalisis dan menginterprestasikan hasil olahandata serta mengamankan hasilnya.

E.       Pentignya Sistem Informasi Manajemen dalam Manajemen Pendidikan Islam
Sistem Informasi Manajemen dibutuhkan di setiap lini organisasi karena sangat membantu proses-proses pengambilan keputusan dalam berorganisasi. Begitu juga dengan dunia pendidikan yang tidak jauh juga merupakan satuan organisasi yang terintegrasi. Mulai dari murid, sekolah, hingga dinas pendidikan. Sistem Informasi Manajamen (SIM) sendiri memiliki fungsi dalam mengolah data-data yang ada sehingga mempermudah pihak pengambil keputusan dalam mengambil keputusan yang diperlukan.
Manfaat Sistem Informasi Manajemen dalam dunia pendidikan mencakup banyak sektor yang diantaranya;[19] pertama, hal koneksi dan setting. Koneksi dan setting ini merupakan koneksi database sekolah, setting tahun ajaran, dan setting kurikulum. Pihak sekolah bisa men-setting tahun ajaran dan kurikulumnya dengan lebih mudah melalui database yang tersistematis. Sehingga bisa memudahkan pihak sekolah yang ingin mengaksesnya.
Dua, pengelolaan kesiswaan. Pengolalaan kesiswaan adalah pengolahan data-data yang terkait dengan siswa, misalnya catatan perilaku seorang siswa dalam melanggar kedisiplinan, data-data siswa berprestasi, data siswa yang mendapatkan beasiswa, pemindahan (mutasi) siswa, hingga data-data alumni sekolah. Ketiga, pengelolaan akademik. Diantara manfaat dalam pengolahan akademik adalah penyediaan laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
Empat, pengelolaan data guru dan karyawan. Data-data yang masuk kategori ini adalah Manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga guru dan karyawan, riwayat pendidikan guru, pendidikan tambahan yang dibutuhkan oleh siswa maupun karyawan sekolah (kursus, training, seminar, workshop, dan sebagainya).Lima, pengelolaan keuangan sekolah. Pengolaan keuangan merupakan hal yang sangat urgen dalam suatu instansi. Persoalan dan penggunaan sumber dana juga merupakan hal yang sangat sensitif karena terkait dengan transparansi dan akuntabilitas sebuah instansi. Pengelolaan keuangan diantaranya manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti: biaya praktikum, biaya ekstra, dan lain-lain.
Enam, pengelolan dan penertiban administrasi perpustakaan. Pengelolaan buku (judul, kategori dan deskripsi) sangat penting demi terjaganya data semua buku dan karya-karya yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah sehingga bisa dimonitor dengan lebih mudah. Hal lain yang bisa dilihat dengan adanya SIM berkenaan dengan status keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap pengembalian.
Tujuh, Bank Soal. Diantara yang paling mendukung prestasi dan kualitas siswa adalah kualitas soal yang baik. Penggunaan SIM dalam dunia pendidikan akan sangat membantu dalam pengadaan bank soal. Sehingga siswa tidak perlu lagi untuk membeli dan mencari bank soal lainnya. Ketersediaan bank soal ini juga bisa menjaga dan meningkatkan soal yang dikerjakan siswa dan akan membantu siswa dalam mendongkrak prestasinya.
 IV.            ANALISIS
Manusia hidup di dunia penuh dengan sistem, di sekeliling manusia yang terlihat oleh mata merupakan kumpulan dari suatu sistem. Kita bisa mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan/grup dari bagian/komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan. Ini berarti jika tidak ada tujuan, tidak ada sistem atau dapat juga dikatakan sistem diperlukan sebagai pedoman bagi organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen suatu organisasi atau lembaga pendidikan akan berkembang dengan sangat baik serta dapat menghasilkan, mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan maksimal apabila proses manajerial organisasi tersebut dapat menggunakan juga memanfaatkan informasi secara sistem dengan sebaik-baiknya. Sumber informasi yang dibutuhkan oleh seorang manajer atau pimpinan yang menduduki posisi paling atas cenderung lebih banyak berasal dari luar organisasi/lembaga pendiidkan tersebut. Semakin rendah tingkat manajerial seseorang maka lebih banyak dibutuhkan sumber informasi dari internal organisasi atau lembaga pendidikan yang bersangkutan. Dengan demikian, pimpinan lembaga pendidikan yang menduduki posisi top manajemen semakin banyak untuk mencari sumber informasi dari eksternalorganisasi. Hal ini diperlukan untuk pengembangan organisasi, komparasi dengan lembaga pendidikan yang ada, mencari strategi baru untuk inovasi demi peningkatan kapabilitas organisasi. Dengan demikian, lembaga pendiidkan yang dipimpinya memiliki daya saing yang tinggi untuk mempertahankan eksistensinya di masa mendatang. Keberhasilan seorang manajer memimpin suatu organisasi bergantung pada terampil atau tidaknya dia beserta perangkat kerja yang terlibat di dalamnya dalam menggunakan fasilitas informasi yang tersebar, baik di dalam organisasi tersebut ataupun di lingkungan sekitar organisasi.
Dalam bidang pendidikan pun semakin perlu kehadiran sistem informasi manajemen  yang canggih. Hal ini guna menjawab tantangan-tantangan pendidikan dalam meningkatkan kualitas serta kuantitas pendidikan di Indonesia yang saat ini terbilang masih rendah bila dibanding negara-negara berkembang lainnya.
    V.            KESIMPULAN
Sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti sistem informasi, sistem pemrosesan informasi, sistem informasi dan pengambil keputusan.
Sistem informasi manajemen pendidikan adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen (perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, dan pengendalian) dalam lembaga pendidikan. sistem informasi manajemen pendidikan akan memberikan kontibusi yang sangat berharga dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan, seperti informasi kebutuhan tenaga kependidikan dan  informasi jumlah lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah,maupun pendidikan tinggi.
Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia idealnya adalah bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat dengan mudah mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan.
Kinerja yang efektif dari aktivitas sebuah lembaga pendidikan ditentukan oleh mutu dalam pengambilan keputusan, karena pengambilan keputusan adalah sebagai integral dari peranan pimpinan lembaga pendidikan. Beberapa pihak bahkan menyatakan bahwa pengambilan keputusan adalah inti dari peranan pimpinan lembaga pendidikan.
 VI.            PENUTUP
Demikian uraian singkat yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan pembahasan ini dapat memberikan banyak pengetahuan bagi kita semua dan semoga bermanfaat. Kami pemakalah mengakui bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan, kami mohon kritik dan saran yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah kami yang selanjutnya.




[1] Gordon B. Davis, Kerangka Dasar SistemInformasi Manajemen (bagian 1), (Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi, 1999), hlm. 2.
[2] Tim Dosen Administrasi Pendidikan, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 165.
[3]Eti Rochaety. Dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 12.
[4] Eti Rochaety. Dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,.....hlm. 13.
[5] Gordon B. Davis, Kerangka Dasar SistemInformasi Manajemen (bagian 1),.....hlm. 14.
[6] Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi, Sistem Informasi Manajemen, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2013) hlm. 9.
[7] Eti Rochaety. Dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,.....hlm. 2.
[8]Nanang Fatah,  Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung:  Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 45.
[9]Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 143.
[10]Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi, Sistem Informasi Manajemen,.....hlm. 137.
[11]Eti Rochaety. Dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,.....hlm. 152.
[12]Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi, (Jakarta: Toko Gunung Agung, 1997), hlm. 77.
[13] Eti Rochaety. Dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,.....hlm. 153-154.
[14] Eti Rochaety. Dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,.....hlm. 157.
[15] Eti Rochaety. Dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,.....hlm. 165.
[16] Eti Rochaety. Dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,.....hlm. 167.
[18] Dwi Nugroho Hidayanto, Pemikiran Pendidikan dari Filsafat ke Ruang Kelas (Samarinda: Spirit Grafindo, 2011), hlm. 91.
[19]http://rizalrazib.blogspot.com/2011/11/pengaruh-sistem-informasi-manajemen.html. Diakses pada tanggal 21 Desember 2014 pukul 12.50 WIB.

DAFTAR PUSTAKA

Davis, Gordon B. 1999. Kerangka Dasar SistemInformasi Manajemen (bagian 1). Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi.
Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Fatah, Nanang. 2008. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung:  Remaja Rosdakarya.
Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Rochaety, Eti, Dkk. 2006. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Siagian, Sondang P. 1997. Filsafat Administrasi, Jakarta: Toko Gunung Agung.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.