Monday, June 15, 2015

Metodologi Penelitian Pendidikan

PENELITIAN SEJARAH BIDANG PENDIDIKAN

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Metodologi Penelitian Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. H. Fatah Syukur, NC, M. Ag.




 




Disusun oleh:

Nurul Elmi Auliawati       (123311044)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015





       I.            PENDAHULUAN
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah. Bangsa yang tidak pernah menoleh ke belakang, atau tidak maumempertimbangkan masa lampau, tidak akan dapat mencapai tujuan. Karena sejarah merupakan saksi sekaligus bukti yang tidak saja menggambarkan realitas dan kenangan-kenangan indah, tapi juga menyuguhkan kebenaran peristiwa yang bisa dijadikan pedoman hidup bagi masa kini dan pada masa yang akan datang. Dengan kata lain, sejarah adalah guru bagi kehidupan (magistra vitae) anak bangsa yang sarat nilai, bukan tanpa nilai sama sekali.
Salah satu jenis penelitian yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia adalah penelitian sejarah. Penelitian ini penting terutama dalam menggambar atau memotret keadaan atau kejadian masa lalu yang kemudian digunakan untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang. Proses penelitian sejarah, tidak melakukan manipulasi dan kontrol terhadap variabel seperti dalam metode eksperimen, atau mendeskripsikan kejadian yang aktual seperti pada penelitian deskriptif, penelitian sejarah berusaha menjelaskan dan memahami kejadian-kejadian pada masa yang telah lewat melalui pengumpulan dan evaluasi data secara sistematis. Penelitian sejarah di dalam bidang pendidikan merupakan penelitian yang sangat penting atas dasar beberapa alasan. Penemuan-penemuan dari kegiatan penelitian akan sangat bermanfaat karena dari masa lampau akan diketahui pengalaman baik maupun kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh para pendahulu. Disamping itu, informasi tentang hal yang diperoleh akan dapat digunakan untuk mengubah langkah, serta meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

    II.            RUMUSAN MASALAH
A.       Apa yang dimaksud dengan penelitian sejarah bidang pendidikan?
B.       Apa tujuan dan manfaat penelitian sejarah bidang pendidikan?
C.       Apa saja jenis-jenis penelitian sejarah bidang pendidikan?
D.       Bagaimana prosedur dalam penelitian sejarah bidang pendidikan?

 III.            PEMBAHASAN
A.       Pengertian penelitian sejarah
‘Sejarah’ berasal dari kata Arab ‘Syajarah’, yang artinya pohon. Dalam bahasa asing lainnya, istilah sejarah disebut histore (Prancis), geschichte (Jerman), histoire atau geschiedenis (Belanda), dan history (Inggris). Akar kata histori ini berasal dari historia (Yunani) yang berarti pengetahuan tentang gejala-gejala alam, terutama mengenai umat manusia yang bersifat kronologis, sedangkan yang tidak bersifat kronologis dipakai kata scientia atau science. Dalam perkembangannya, sejarah hanya terbatas pada aktivitas manusia berhubungan dengan kejadian-kejadian tertentu (unik) yang disusun secara kronologis. Sedangkan ilmu sejarah merupakan ilmu yang berusaha menentukan pengetahuan tentang masa lalu suatu masyarakat tertentu.[1]
E.H. Carr dalam buku teksnya What is History, mengartikan sejarah sebagai dialog yang tak pernah selesai antara masa sekarang dan lampau, suatu proses interaksi yang berkesinambungan antara sejarawan dan fakta-fakta yang dimilikinya.[2]
Salah satu jenis penelitian yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia adalah penelitian sejarah. Penelitian ini penting terutama dalam menggambar atau memotret keadaan atau kejadian masa lalu yang kemudian digunakan untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang. Penelitian sejarah merupakan salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan penyebab, pengaruh, atau perkembangan kejadian yang mungkin membantu dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang dan mengantisipasi pada kejadian yang akan datang. Cakupan dan sasaran penelitian sejarah sebenarnya dapat luas, termasuk kehidupan seseorang, gagasan bersama sekelompok masyarakat, pergerakan sosial, perkembangan institusi dan kehidupan masyarakat masa lampau.[3]
Meurut Frankel (1993) dalam buku penelitian pendidikan oleh Wina Sanjaya, penelitian sejarah adalah penelitian yang dilakukan melalaui pengoleksian dan evaluasi data secara sistematis untuk memaparkan dan menjelaskan sebagai upaya untuk memahami kejadian-kejadian dan praktek pendidikan pada masa lampau.[4] Hal ini juga diungkapkan oleh Stephen Isaac dan William B. Michael (1982) yang mengemukakan bahwa penelitian sejarah (historical research) adalah penelitian yang bermaksud membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverivikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk mendukung fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.[5]
Donald Ari DKK (1980) dalam Yatim Riyanto (1996: 22) menyatakan bahwa penelitian sejarah adalah usaha untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengevaluasi, dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru tersebut.[6]
Masganti Sitorus (2011) juga menyatakan bahwa penelitian sejarah adalah proses pencarian data yang sistematis untuk menjawab pertanyaan fenomena masa lalu dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik yang bermanfaat bagi lembaga, praktik, kecenderungan, dan isu-isu penelitian pada saat ini.[7]
Dari beberapa pandangan yang disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian sejarah mengandung beberapa unsur pokok, yaitu:
a.    Adanya proses pengkajian peristiwa atau kejadian masa lalu (berorientasi pada masa lalu).
b.    Usaha dilakukan secara sistematis dan objektif.
c.    Merupakan serentetan gambaran masa lalu yang integratif antara manusia, peristiwa, ruang, dan waktu.
d.   Dilakukan secara interaktif dengan gagasan, gerakan, intuisi yang hidup pada zamannya. 
Selanjutnya Masganti Sitoru menyatakan bahwa penelitian sejarah khususnya dalam bidang pendidikan dapat berupa penelitian sejarah lembaga-lembaga pendidikan, penelitian pemikiran tokoh tentang pendidikan, penelitian tentang inovasi-inovasi pendidikan pada masa lalu. Dalam hal ini penelitian sejarah kita fokuskan pada lembaga pendidikan, dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa penelitian sejarah lembaga pendidikan adalah suatu proses atau usaha pencarian data yang sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengevaluasi, dan menafsirkan bukti-bukti untuk mendapatkan fakta dan mencapai kesimpulan sehubungan dengan lembaga pendidikan yang kita teliti.[8] Dengan mempelajari sesuatu yang telah lampau, para sejarawan pendidikan berharap dapat memahami keadaan, praktek pendidikan dengan lebih baik dan selanjutnya dapat memecahkan permasalahan yang timbul dengan mengacu pada pengalaman lama.[9]
B.       Tujuan dan manfaat penelitian sejarah bidang pendidikan
Secara sederhana tujuan penelitian sejarah dalam bidang pendidikan adalah mengungkap secara jelas dan akurat tentang beberapa aspek dalam bidang pendidikan dan atau persekolahan pada masa lalu. Bukan hanya sekedar itu, para penelitian sejarah juga bertujuan untuk mengklarifikasi dan menerangkan lebih jelas atau mungkin mengoreksi jika seorang peneliti lain membuat kesalahan dalam menjelaskan suatu kejadian.[10]
Terdapat beberapa manfaat penelitian sejarah dalam bidang pendidikan, diantaranya:
1.        Penelitian sejarah membuat kita peduli terhadap apa yang terjadi pada masa lampau, sehingga dapat dijadikan bahan pembelajaran atas kegagalan.
2.        Sebagai bahan pembelajaran apa yang dilakukan pada masa lampau dan apa yang dapat diterapkan pada masa sekarang dalammenghadapi suatu masalah.
3.        Untuk memprediksi.
4.        Untuk menguji suatu hipotesis yang ada kaitannya dengan masa sekarang.
5.        Untuk memahami praktek dan kebijakan pendidikan yang telah dilakukan pada masa lalu.[11]
C.       Jenis-jenis penelitian sejarah bidang pendidikan
1.        Penelitian Komparatif
Penelitian yang membandingkan faktor-faktor dari fenomena-fenomena sejenis pada periode tertentu. Misalnya ingin membandingkan proses belajar mengajar dimasa Rasulullah dengan masa kerajaan majapahit, atau masa sekarang, atau lainnya.
2.        Penelitian yuridis atau Legal
Penelitian sejarah yang menyelidiki tentang hukum-hukum formal atau nonformal pada masa lalu, masa penjajahan, masa kerajaan dibandingkan sekarang. Seperti penelitian kepuasan yang diambil berdasarkan hukumadat pada masa lalu.
3.        Penelitian biografis
Penelitian sejarah yang mengungkapkan tentang kehidupan seseorang atau obyek yang menonjol untuk diteliti menyangkut karakteristik, sifat, kehidupan beragama, dan sebagainya.
4.        Penelitian bibliografis
Penelitian sejarah untuk mencari, menganalisis, menginterpretasi, dan menggeneralisasikan fakta-fakta yang merupakan pendapat para ahli dalam suatu masalah atau suatu organisasi. Penelitian juga merangkap atau menghimpun karya0karya terdahulu untuk diterbitkan kembali namun ditambah analisis, interpretasi, dan rekomendasi.[12]

D.       Prosedur dalam penelitian sejarah bidang pendidikan
Agar penelitian sejarah dapat menggeneralisasikan suatu kejadian masa lalu dan dapat dipahami serta memiliki makna untuk kehidupan manusia zaman sekarang maka ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menyususun penelitian sejarah. seperti prosedur yang dilalui oleh penelitian jenis lain, langkah-langkah poko yang dilakukan peneliti adalah:
1.    Merumuskan dan mendefinisikan masalah
Seperti penelitian lain pada umumnya, merumuskan masalah sejelas mungkin merupakan tahap awal yang harus dilakukan. Rumusan masalah sebaiknya dibuat dalam bentuk pertanyaan yang terstruktur. Melalui bentuk pertanyaan itulah akan memudahkan bagi peneliti apa yang harus dikerjakan selanjutnya, khususnya dalam menentukan sumber data yang akan digunakan. Selain itu masalah harus didefinisikan dan jika mungkin dirumuskan hipotesis yang menghubungkan dua atau lebih variabel.[13]
Ada beberapa topik menarik dalam bidang pendidikan yang pantas digarap dalam pebelitian historis. Di dalam survei sejarah di bidang pendidikan Mark Beach telah menganalisis problematika dan topik-topik dalam penelitian sejarah menjadi lima tipe, yaitu tipe yang memandang isu-isu sosial sebagai isu yang paling populer, hal-hal yang berhubungan dengan sejarah individu, kejadian yang nampaknya tidak berhubungan satu sama lain, minat peneliti untuk mensintesakan data lama menjadi fakta-fakta sejarah baru, menginterpretasi ulang kejadian-kejadian masa lampau.[14]  
2.    Menentukan sumber-sumber sejarah (Heuristik)
Salah satu keunikan penelitian sejarah terletak dari data beserta sumber-sumber yang digunakan dalam proses penelitiannya. Menentukan asal sumber data berkenaan dengan dari mana data itu diperoleh. Ketika peneliti merumuskan masalah atau pertanyaan penelitian, semestinya sudah mulai difikirkan dari mana sumber data yang relevan dengan rumusan masalah itu dapat diperoleh.
Sumber data yang dapat digunakan dalam penelitian sejarah dapat dikelompokkan pada empat kelompok, yaitu:
a.    Dokumen
Yakni segala bentuk catatan yang tertulis baik yang tercetak (printed material) ataupun tidak. Bahan-bahan ini dapat berupa buku harian, testimoni dalam kehakiman, memorandum, buku tahunan, surat kabar, majalah, arsip dan sebagainya.
b.   Rekaman kuantitatif
Yakni catatan-catatan yang mengandung angka seperti budget sekolah atau anggaran pendidikan, perkembangan jumlah siswa yang mendaftar disekolah, pertumbuhan usia sekolah dari tahun ke tahun, skor-skor tes siswa dan lain sebagainya.
c.    Kesaksian seseorang (oral statements)
Yakni hasil wawancara dengan saksi hidup atau orang yang masih hidup pada masanya.
d.   Relics
Yakni segala sesuatu yang berupa objek peninggalan sejarah, seperti gedung sekolah, alat dan media pembelajaran yang pernah digunakan, berbagai jenis furniture yang pernah digunakan seperti bangku, lemari, buku pelajaran dan lain sebagainya.[15]
3.    Merekam informasi dari sumber sejarah
Sebelum melakukan pencatatan informasi, peneliti perlu melakukan dua hal. Pertama mereka harus meyakinkan apakah bahan yang akan dikaji dapat ditelusuri lebih lanjut. Mungkin saja bahan-bahan yang akan dikaji tersedia banyak tapi tidak pasti ada orang yang akan dijadikan sumber bertanya jika peneliti memerlukan informasi lebih lanjut. Kedua, peneliti harus meyakinkan apakah hasil kajian dari sumber dapat dituliskan dalam laporan penelitiannya. Kedua hal ini perlu dilakukan karena belum tentu semua informasi bersifat terbuka untuk umum. Kadang-kadang ada materi yang sifatnya rahasia disebabkan karena menyangkut pribadi atau kepentingan komersial.
Hasil kajian terhadap sumber sejarah biasanya oleh peneliti dicatat dengan teknik tertentu agar mudah dievaluasi, dihubungkan, diintegrasikan, dan diambil kesimpulannya. Untuk mengambil kesimpulan atau rangkuman data kuantitatif, peneliti harus mampu menciptakan format yang dapat memuat semua informasi yang diperlukan dalam wadah yang tepat, untuk itu peneliti harus banyak belajar dari laporan-laporan penelitian sejarah terdahulu.[16]
4.      Mengevaluasi sumber-sumber sejarah (Verifikasi)
Setelah sumber sejarah dalam berbagai kategorinya terkumpul, tahap berikutnya adalah verifikasi atau kritik untuk memperoleh keabsahan sumber. Dalam hal ini, dilakukan uji keabsahan tentang keaslian sumber (autentisitas) yang dilakukan melalui kritik eksternal dan keabsahan tentang kesahihan sumber (kredibilitas) yang ditelusuri melalui kritik internal.[17]
Kritik internal adalah evaluasi terhadap keakuratan dan kebenaran catatan dalam dokumen yang dijadikan sumber data. Melakukan kritik internal salah satunya dengan mengevaluasi penulisan dokumen. Penulisan dokumen dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis dan fisiologis, yang mengakibatkan salah interpretasi terhadap peristiwa yang ditulis atau memang sengaja dibuat karena tuntutan kondisi tertentu.
Kritik eksternal adalah evaluasi terhadap keauntetikan dokumen. Kritik eksternal dapat dilakukan dengan menguji bentuk tanda tangan seseorang, bentuk tulisan atau huruf dalam dokumen, kalimat atau bahasa yang digunakan dan menguji bahan dokumen baik jenis tinta ataupun kertas yang digunakan.[18]
5.      Menginterpretasikan hasil evaluasi sumber sejarah
Interpretasi sejarah sering disebut juga dengan analisis sejarah. Dalam hal ini ada dua metode yang digunakan, yaitu analisis dan sintetis. Analisis berarti menguraikan sedangkan sintesis berarti menyatukan. Keduanya dipandang sebagai metode utama dalam interpretasi. Analisis sejarah sendiri bertujuan untuk melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama dengan teori disusunlah fakta itu dalam suatu interpretasi yang menyeluruh.
Kemampuan untuk melakukan sintesis hanyalah mungkin jika peneliti mempunyai konsep yang diperolehnya dari pembacaan, karena itu interpretasi atas data yang sama pun memungkinkan hasil yang beragam. Disinilah interpretasi sering disebut juga sebagai penyebab timbulnya subjektivitas.
6.      Menuliskan laporan hasil penelitian (Historiografi)
Fase terakhir penelitian sejarah adalah histografi yang merupakan cara penulisan, pemaparan, atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan. Penulisan hasil penelitian sejarah hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian dari awal sampai dengan akhir. Berdasarkan penulisan sejarah itu, akan didapat nilai, apakah enelitian itu berlangsung sesuai dengan prosedur yang dipergunakan atau tidak, apakah sumber data yang mndukung penarikan kesimpulan memiliki validitas dan rliabilitas yang mmadai ataukah tidak, dan sebagainya. Jadi dengan penulisan itu akan dapat ditentukan mutu penelitian sejarah itu sendiri.[19]

 IV.            ANALISIS
Sejarah adalah kisah dan peristiwa masa lampau umat manusia. Definisi ini mengandung dua makna sekaligus, yakni sejarah sebagai kisah atau cerita dan sebagai peristiwa. Sejarah sebagai kisah merupakan sejarah dalam pengertiannya secara subjektif, karena peristiwa masa lalu itu telah menjadi pengetahuan manusia. Sedangkan sejarah sebagai peristiwa merupakan sejarah secara objektif, sebab peristiwa masa lampau itu sebagai kenyataan yang masih diluar pengetahuan manusia. Sejarah itu mencakup segala hal yang dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh manusia. Karena itu, lapangan sejarah meliputi segala pengalaman manusia yang mengungkapkan fakta mengenai apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana sesuatu telah terjadi. Faktor manusia dalam perspektif sejarah sangatlah esensial, karena berdasarkan kesadarannya manusia memiliki nilai historisitas, yakni selalu berkembang dalam rangka merealisasikan dirinya secara konkret.
Menurut Ibn Khaldun, sejarawan Andalus yang masyhur dengan karyanya Muqaddimah, sejarah merupakan hasil upaya penemuan kebenaran, eksplanasi kritis kritis tentang sebab dan genesis kebenaran sesuatu serta kedalaman pengetahuan tentang bagaiman dan mengapa peristiwa-peristiwa terjadi. Dalam upaya menemukan kebenaran tersebut, Ibn Khaldun meniscayakan telaah filosofis dan kritik informasi sebagai langkah-langkah metodologis yang cukup menentukan dalam penulisan sejarah kritisnya. Namun demikian, sehebat apapun langkah-langkah metodologis yang dikemukakan Ibn Khaldun tersebut, tetap saja butuh keandalan peneliti sejarah dalam menganalisis data, menerjemahkan kejadian, dan menelusuri jejak-jejak sejarah yang diteliti.
Penelitian sejarah dalam bidang pendidikan tidak sama dengan penelitian pendidikan pada umumnya. Dalam penelitian sejarah, peneliti mencarai data melalui pencarian sumber-sumber sejarah seperti buku harian, dokumen, dan peninggalan sejarah. Sedangkan pada penelitian pendidikan pada umumnya, data diperoleh dari catatan-catatan observasi dan administrasi untuk menjelaskan kejadian-kejadian masa sekarang. Dengan demikian keunikan metode penelitian sejarah terletak pada dua hal, yaitu pertama, yang menjadi objek penelitian sejarah adalah kejadian-kejadian masa lampau dan kedua, data yang dikumpulkan memegang peran penting untuk menjelaskan kejadian-kejadian tersebut. Oleh karenanya generalisasi penelitian sejarah terletak pada keakuratan dan kekomplitan data untuk merekonstruksi apa yang terjadi pada waktu yang telah lewat.

    V.            KESIMPULAN
Penelitian sejarah merupakan salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan penyebab, pengaruh, atau perkembangan kejadian yang mungkin membantu dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang dan mengantisipasi pada kejadian yang akan datang. Kaitanya dengan pendidikan, penelitian sejarah lembaga pendidikan adalah suatu proses atau usaha pencarian data yang sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengevaluasi, dan menafsirkan bukti-bukti untuk mendapatkan fakta dan mencapai kesimpulan sehubungan dengan lembaga pendidikan yang kita teliti. Tujuan penelitian sejarah dalam bidang pendidikan adalah mengungkap secara jelas dan akurat tentang beberapa aspek dalam bidang pendidikan dan atau persekolahan pada masa lalu. Terdapat beberapa jenis penelitian sejarah, diantaranya penelitian komparatif, penelitian yuridis atau legal, penelitian biografis, dan penelitian bibliografis.
Prosedur dalam penelitian sejarah bidang pendidikan sama dengan prosedur penelitian pada umumnya, yakni merumuskan dan mendefinisikan masalah, menentukan sumber-sumber sejarah, merekam informasi dari sumber sejarah, mengevaluasi sumber-sumber sejarah, Menginterpretasikan hasil evaluasi sumber sejarah, dan menuliskan hasil laporan penelitian.

 VI.            PENUTUP
Demikianlah makalah ini dibuat,  kami menyadari dalam penulisan makalah ini banyak sekali kesalahan dan kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi para pemakalah.



[1] Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), Hal. 14.
[2] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta: 2003), Hal. 332.
[3] Aji Sofanudin, Metodologi Penelitian Ilmu Tarbiyah, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2011), Hal. 70-71.
[4] Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan : jenis, metode dan prosedur, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), Hal. 111-112.
[5] Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Grafindo Persada, 2006), Hal. 73.
[6] Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Hal. 51.
[7] Masganti Sitorus, Metodologi Penelitian Pendidikan Islam, (Medan: IAIN Perss, 2011), Hal. 165.
[8] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: kompetensi dan praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Hal. 24-28.
[9] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,.....Hal. 332.
[10] Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan : jenis, metode dan prosedur,.....Hal. 123.
[11] Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan : jenis, metode dan prosedur,.....Hal. 113-114.
[12] Masyhuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian: pendekatan praktis dan aplikatif, (Bandung: Refika Aditama, 2009), Hal. 33-34.
[13] Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan : jenis, metode dan prosedur,.....Hal. 124.
[14] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,.....Hal. 335-336.
[15] Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan : jenis, metode dan prosedur,.....Hal. 125-126.
[16] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,.....Hal. 338-339.
[17] Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah,.....Hal. 68.
[18] Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan : jenis, metode dan prosedur,.....Hal. 119-122.
[19] Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah,.....Hal. 73-76.


DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Dudung. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Masyhuri dan M. Zainuddin. 2009. Metodologi Penelitian: pendekatan praktis dan aplikatif. Bandung: Refika Aditama.
Sanjaya, Wina.  2014. Penelitian Pendidikan : jenis, metode dan prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sitorus, Masganti. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Islam. Medan: IAIN Perss.
Sofanudin,  Aji. 2011. Metodologi Penelitian Ilmu Tarbiyah. Yogyakarta: Samudra Biru.
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan: kompetensi dan praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Suryabrata, Sumadi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grafindo Persada.

Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

0 comments:

Post a Comment