PENELITIAN SEJARAH BIDANG PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Metodologi Penelitian Pendidikan
Dosen Pengampu:
Dr. H. Fatah Syukur, NC, M. Ag.
Disusun oleh:
Nurul Elmi Auliawati (123311044)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
I.
PENDAHULUAN
Bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai sejarah. Bangsa yang tidak pernah menoleh ke belakang, atau tidak
maumempertimbangkan masa lampau, tidak akan dapat mencapai tujuan. Karena
sejarah merupakan saksi sekaligus bukti yang tidak saja menggambarkan realitas dan
kenangan-kenangan indah, tapi juga menyuguhkan kebenaran peristiwa yang bisa
dijadikan pedoman hidup bagi masa kini dan pada masa yang akan datang. Dengan
kata lain, sejarah adalah guru bagi kehidupan (magistra vitae) anak bangsa yang
sarat nilai, bukan tanpa nilai sama sekali.
Salah satu jenis penelitian yang
mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia adalah penelitian sejarah.
Penelitian ini penting terutama dalam menggambar atau memotret keadaan atau
kejadian masa lalu yang kemudian digunakan untuk menjadi proses pembelajaran
masyarakat sekarang. Proses penelitian sejarah, tidak melakukan manipulasi dan
kontrol terhadap variabel seperti dalam metode eksperimen, atau mendeskripsikan
kejadian yang aktual seperti pada penelitian deskriptif, penelitian sejarah
berusaha menjelaskan dan memahami kejadian-kejadian pada masa yang telah lewat
melalui pengumpulan dan evaluasi data secara sistematis. Penelitian sejarah di
dalam bidang pendidikan merupakan penelitian yang sangat penting atas dasar
beberapa alasan. Penemuan-penemuan dari kegiatan penelitian akan sangat
bermanfaat karena dari masa lampau akan diketahui pengalaman baik maupun
kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh para pendahulu. Disamping itu,
informasi tentang hal yang diperoleh akan dapat digunakan untuk mengubah
langkah, serta meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Apa
yang dimaksud dengan penelitian sejarah bidang pendidikan?
B.
Apa
tujuan dan manfaat penelitian sejarah bidang pendidikan?
C.
Apa
saja jenis-jenis penelitian sejarah bidang pendidikan?
D.
Bagaimana
prosedur dalam penelitian sejarah bidang pendidikan?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
penelitian sejarah
‘Sejarah’ berasal dari kata Arab ‘Syajarah’, yang artinya
pohon. Dalam bahasa asing lainnya, istilah sejarah disebut histore
(Prancis), geschichte (Jerman), histoire atau geschiedenis
(Belanda), dan history (Inggris). Akar kata histori ini berasal dari historia
(Yunani) yang berarti pengetahuan tentang gejala-gejala alam, terutama mengenai
umat manusia yang bersifat kronologis, sedangkan yang tidak bersifat kronologis
dipakai kata scientia atau science. Dalam perkembangannya,
sejarah hanya terbatas pada aktivitas manusia berhubungan dengan
kejadian-kejadian tertentu (unik) yang disusun secara kronologis. Sedangkan
ilmu sejarah merupakan ilmu yang berusaha menentukan pengetahuan tentang masa
lalu suatu masyarakat tertentu.[1]
E.H. Carr dalam
buku teksnya What is History, mengartikan sejarah sebagai dialog yang
tak pernah selesai antara masa sekarang dan lampau, suatu proses interaksi yang
berkesinambungan antara sejarawan dan fakta-fakta yang dimilikinya.[2]
Salah satu jenis penelitian yang mempunyai peranan penting dalam
kehidupan manusia adalah penelitian sejarah. Penelitian ini penting terutama
dalam menggambar atau memotret keadaan atau kejadian masa lalu yang kemudian
digunakan untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang. Penelitian
sejarah merupakan salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data
secara sistematik berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis
yang berhubungan dengan penyebab, pengaruh, atau perkembangan kejadian yang
mungkin membantu dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang dan
mengantisipasi pada kejadian yang akan datang. Cakupan dan sasaran penelitian
sejarah sebenarnya dapat luas, termasuk kehidupan seseorang, gagasan bersama
sekelompok masyarakat, pergerakan sosial, perkembangan institusi dan kehidupan
masyarakat masa lampau.[3]
Meurut Frankel (1993) dalam buku penelitian pendidikan oleh Wina
Sanjaya, penelitian sejarah adalah penelitian yang dilakukan melalaui
pengoleksian dan evaluasi data secara sistematis untuk memaparkan dan menjelaskan
sebagai upaya untuk memahami kejadian-kejadian dan praktek pendidikan pada masa
lampau.[4]
Hal ini juga diungkapkan oleh Stephen Isaac dan William B. Michael (1982) yang
mengemukakan bahwa penelitian sejarah (historical research) adalah penelitian yang
bermaksud membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif
dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverivikasi, serta mensintesiskan
bukti-bukti untuk mendukung fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.[5]
Donald Ari DKK (1980) dalam Yatim Riyanto (1996: 22) menyatakan
bahwa penelitian sejarah adalah usaha untuk menetapkan fakta dan mencapai
simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan secara sistematis dan
objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengevaluasi, dan menafsirkan
bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru tersebut.[6]
Masganti Sitorus (2011) juga menyatakan bahwa penelitian sejarah
adalah proses pencarian data yang sistematis untuk menjawab pertanyaan fenomena
masa lalu dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik yang
bermanfaat bagi lembaga, praktik, kecenderungan, dan isu-isu penelitian pada
saat ini.[7]
Dari beberapa pandangan yang disampaikan di atas, dapat disimpulkan
bahwa pengertian penelitian sejarah mengandung beberapa unsur pokok, yaitu:
a.
Adanya
proses pengkajian peristiwa atau kejadian masa lalu (berorientasi pada masa
lalu).
b.
Usaha
dilakukan secara sistematis dan objektif.
c.
Merupakan
serentetan gambaran masa lalu yang integratif antara manusia, peristiwa, ruang,
dan waktu.
d.
Dilakukan
secara interaktif dengan gagasan, gerakan, intuisi yang hidup pada
zamannya.
Selanjutnya
Masganti Sitoru menyatakan bahwa penelitian sejarah khususnya dalam bidang
pendidikan dapat berupa penelitian sejarah lembaga-lembaga pendidikan,
penelitian pemikiran tokoh tentang pendidikan, penelitian tentang
inovasi-inovasi pendidikan pada masa lalu. Dalam hal ini penelitian sejarah
kita fokuskan pada lembaga pendidikan, dari beberapa pendapat di atas dapat
dipahami bahwa penelitian sejarah lembaga pendidikan adalah suatu proses atau
usaha pencarian data yang sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam
mencari, mengevaluasi, dan menafsirkan bukti-bukti untuk mendapatkan fakta dan
mencapai kesimpulan sehubungan dengan lembaga pendidikan yang kita teliti.[8] Dengan
mempelajari sesuatu yang telah lampau, para sejarawan pendidikan berharap dapat
memahami keadaan, praktek pendidikan dengan lebih baik dan selanjutnya dapat
memecahkan permasalahan yang timbul dengan mengacu pada pengalaman lama.[9]
B.
Tujuan
dan manfaat penelitian sejarah bidang pendidikan
Secara sederhana tujuan penelitian sejarah dalam bidang pendidikan
adalah mengungkap secara jelas dan akurat tentang beberapa aspek dalam bidang
pendidikan dan atau persekolahan pada masa lalu. Bukan hanya sekedar itu, para penelitian
sejarah juga bertujuan untuk mengklarifikasi dan menerangkan lebih jelas atau
mungkin mengoreksi jika seorang peneliti lain membuat kesalahan dalam
menjelaskan suatu kejadian.[10]
Terdapat beberapa manfaat penelitian sejarah dalam bidang
pendidikan, diantaranya:
1.
Penelitian
sejarah membuat kita peduli terhadap apa yang terjadi pada masa lampau,
sehingga dapat dijadikan bahan pembelajaran atas kegagalan.
2.
Sebagai
bahan pembelajaran apa yang dilakukan pada masa lampau dan apa yang dapat
diterapkan pada masa sekarang dalammenghadapi suatu masalah.
3.
Untuk
memprediksi.
4.
Untuk
menguji suatu hipotesis yang ada kaitannya dengan masa sekarang.
5.
Untuk
memahami praktek dan kebijakan pendidikan yang telah dilakukan pada masa lalu.[11]
C.
Jenis-jenis
penelitian sejarah bidang pendidikan
1.
Penelitian
Komparatif
Penelitian yang membandingkan faktor-faktor dari fenomena-fenomena
sejenis pada periode tertentu. Misalnya ingin membandingkan proses belajar
mengajar dimasa Rasulullah dengan masa kerajaan majapahit, atau masa sekarang,
atau lainnya.
2.
Penelitian
yuridis atau Legal
Penelitian sejarah yang menyelidiki tentang hukum-hukum formal atau
nonformal pada masa lalu, masa penjajahan, masa kerajaan dibandingkan sekarang.
Seperti penelitian kepuasan yang diambil berdasarkan hukumadat pada masa lalu.
3.
Penelitian
biografis
Penelitian sejarah yang mengungkapkan tentang kehidupan seseorang
atau obyek yang menonjol untuk diteliti menyangkut karakteristik, sifat,
kehidupan beragama, dan sebagainya.
4.
Penelitian
bibliografis
Penelitian sejarah untuk mencari, menganalisis, menginterpretasi,
dan menggeneralisasikan fakta-fakta yang merupakan pendapat para ahli dalam
suatu masalah atau suatu organisasi. Penelitian juga merangkap atau menghimpun
karya0karya terdahulu untuk diterbitkan kembali namun ditambah analisis,
interpretasi, dan rekomendasi.[12]
D.
Prosedur
dalam penelitian sejarah bidang pendidikan
Agar penelitian sejarah dapat menggeneralisasikan suatu kejadian
masa lalu dan dapat dipahami serta memiliki makna untuk kehidupan manusia zaman
sekarang maka ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menyususun
penelitian sejarah. seperti prosedur yang dilalui oleh penelitian jenis lain,
langkah-langkah poko yang dilakukan peneliti adalah:
1.
Merumuskan
dan mendefinisikan masalah
Seperti penelitian lain pada umumnya, merumuskan masalah sejelas
mungkin merupakan tahap awal yang harus dilakukan. Rumusan masalah sebaiknya
dibuat dalam bentuk pertanyaan yang terstruktur. Melalui bentuk pertanyaan
itulah akan memudahkan bagi peneliti apa yang harus dikerjakan selanjutnya,
khususnya dalam menentukan sumber data yang akan digunakan. Selain itu masalah
harus didefinisikan dan jika mungkin dirumuskan hipotesis yang menghubungkan
dua atau lebih variabel.[13]
Ada beberapa topik menarik dalam bidang pendidikan yang pantas
digarap dalam pebelitian historis. Di dalam survei sejarah di bidang pendidikan
Mark Beach telah menganalisis problematika dan topik-topik dalam penelitian
sejarah menjadi lima tipe, yaitu tipe yang memandang isu-isu sosial sebagai isu
yang paling populer, hal-hal yang berhubungan dengan sejarah individu, kejadian
yang nampaknya tidak berhubungan satu sama lain, minat peneliti untuk mensintesakan
data lama menjadi fakta-fakta sejarah baru, menginterpretasi ulang
kejadian-kejadian masa lampau.[14]
2.
Menentukan
sumber-sumber sejarah (Heuristik)
Salah satu keunikan penelitian sejarah terletak dari data beserta
sumber-sumber yang digunakan dalam proses penelitiannya. Menentukan asal sumber
data berkenaan dengan dari mana data itu diperoleh. Ketika peneliti merumuskan
masalah atau pertanyaan penelitian, semestinya sudah mulai difikirkan dari mana
sumber data yang relevan dengan rumusan masalah itu dapat diperoleh.
Sumber data yang dapat digunakan dalam penelitian sejarah dapat
dikelompokkan pada empat kelompok, yaitu:
a.
Dokumen
Yakni segala bentuk catatan yang tertulis baik yang tercetak
(printed material) ataupun tidak. Bahan-bahan ini dapat berupa buku harian,
testimoni dalam kehakiman, memorandum, buku tahunan, surat kabar, majalah,
arsip dan sebagainya.
b.
Rekaman
kuantitatif
Yakni catatan-catatan yang mengandung angka seperti budget sekolah
atau anggaran pendidikan, perkembangan jumlah siswa yang mendaftar disekolah,
pertumbuhan usia sekolah dari tahun ke tahun, skor-skor tes siswa dan lain
sebagainya.
c.
Kesaksian
seseorang (oral statements)
Yakni hasil wawancara dengan saksi hidup atau orang yang masih
hidup pada masanya.
d.
Relics
Yakni segala sesuatu yang berupa objek peninggalan sejarah, seperti
gedung sekolah, alat dan media pembelajaran yang pernah digunakan, berbagai
jenis furniture yang pernah digunakan seperti bangku, lemari, buku pelajaran
dan lain sebagainya.[15]
3.
Merekam
informasi dari sumber sejarah
Sebelum melakukan pencatatan informasi, peneliti perlu melakukan
dua hal. Pertama mereka harus meyakinkan apakah bahan yang akan dikaji dapat
ditelusuri lebih lanjut. Mungkin saja bahan-bahan yang akan dikaji tersedia
banyak tapi tidak pasti ada orang yang akan dijadikan sumber bertanya jika
peneliti memerlukan informasi lebih lanjut. Kedua, peneliti harus meyakinkan
apakah hasil kajian dari sumber dapat dituliskan dalam laporan penelitiannya.
Kedua hal ini perlu dilakukan karena belum tentu semua informasi bersifat
terbuka untuk umum. Kadang-kadang ada materi yang sifatnya rahasia disebabkan
karena menyangkut pribadi atau kepentingan komersial.
Hasil kajian terhadap sumber sejarah biasanya oleh peneliti dicatat
dengan teknik tertentu agar mudah dievaluasi, dihubungkan, diintegrasikan, dan
diambil kesimpulannya. Untuk mengambil kesimpulan atau rangkuman data
kuantitatif, peneliti harus mampu menciptakan format yang dapat memuat semua
informasi yang diperlukan dalam wadah yang tepat, untuk itu peneliti harus
banyak belajar dari laporan-laporan penelitian sejarah terdahulu.[16]
4.
Mengevaluasi
sumber-sumber sejarah (Verifikasi)
Setelah sumber sejarah dalam berbagai kategorinya terkumpul, tahap
berikutnya adalah verifikasi atau kritik untuk memperoleh keabsahan sumber.
Dalam hal ini, dilakukan uji keabsahan tentang keaslian sumber (autentisitas)
yang dilakukan melalui kritik eksternal dan keabsahan tentang kesahihan sumber
(kredibilitas) yang ditelusuri melalui kritik internal.[17]
Kritik internal adalah evaluasi terhadap keakuratan dan kebenaran
catatan dalam dokumen yang dijadikan sumber data. Melakukan kritik internal
salah satunya dengan mengevaluasi penulisan dokumen. Penulisan dokumen dapat
dipengaruhi oleh faktor psikologis dan fisiologis, yang mengakibatkan salah
interpretasi terhadap peristiwa yang ditulis atau memang sengaja dibuat karena
tuntutan kondisi tertentu.
Kritik eksternal adalah evaluasi terhadap keauntetikan dokumen.
Kritik eksternal dapat dilakukan dengan menguji bentuk tanda tangan seseorang,
bentuk tulisan atau huruf dalam dokumen, kalimat atau bahasa yang digunakan dan
menguji bahan dokumen baik jenis tinta ataupun kertas yang digunakan.[18]
5.
Menginterpretasikan
hasil evaluasi sumber sejarah
Interpretasi sejarah sering disebut juga dengan analisis sejarah.
Dalam hal ini ada dua metode yang digunakan, yaitu analisis dan sintetis.
Analisis berarti menguraikan sedangkan sintesis berarti menyatukan. Keduanya
dipandang sebagai metode utama dalam interpretasi. Analisis sejarah sendiri
bertujuan untuk melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari
sumber-sumber sejarah dan bersama dengan teori disusunlah fakta itu dalam suatu
interpretasi yang menyeluruh.
Kemampuan untuk melakukan sintesis hanyalah mungkin jika peneliti
mempunyai konsep yang diperolehnya dari pembacaan, karena itu interpretasi atas
data yang sama pun memungkinkan hasil yang beragam. Disinilah interpretasi
sering disebut juga sebagai penyebab timbulnya subjektivitas.
6.
Menuliskan
laporan hasil penelitian (Historiografi)
Fase terakhir penelitian sejarah adalah histografi yang merupakan
cara penulisan, pemaparan, atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah
dilakukan. Penulisan hasil penelitian sejarah hendaknya dapat memberikan
gambaran yang jelas mengenai proses penelitian dari awal sampai dengan akhir.
Berdasarkan penulisan sejarah itu, akan didapat nilai, apakah enelitian itu
berlangsung sesuai dengan prosedur yang dipergunakan atau tidak, apakah sumber
data yang mndukung penarikan kesimpulan memiliki validitas dan rliabilitas yang
mmadai ataukah tidak, dan sebagainya. Jadi dengan penulisan itu akan dapat
ditentukan mutu penelitian sejarah itu sendiri.[19]
IV.
ANALISIS
Sejarah adalah kisah dan peristiwa
masa lampau umat manusia. Definisi ini mengandung dua makna sekaligus, yakni
sejarah sebagai kisah atau cerita dan sebagai peristiwa. Sejarah sebagai kisah
merupakan sejarah dalam pengertiannya secara subjektif, karena peristiwa masa
lalu itu telah menjadi pengetahuan manusia. Sedangkan sejarah sebagai peristiwa
merupakan sejarah secara objektif, sebab peristiwa masa lampau itu sebagai
kenyataan yang masih diluar pengetahuan manusia. Sejarah itu mencakup segala
hal yang dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh
manusia. Karena itu, lapangan sejarah meliputi segala pengalaman manusia yang
mengungkapkan fakta mengenai apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana sesuatu
telah terjadi. Faktor manusia dalam perspektif sejarah sangatlah esensial,
karena berdasarkan kesadarannya manusia memiliki nilai historisitas, yakni
selalu berkembang dalam rangka merealisasikan dirinya secara konkret.
Menurut Ibn Khaldun, sejarawan
Andalus yang masyhur dengan karyanya Muqaddimah, sejarah merupakan hasil
upaya penemuan kebenaran, eksplanasi kritis kritis tentang sebab dan genesis
kebenaran sesuatu serta kedalaman pengetahuan tentang bagaiman dan mengapa
peristiwa-peristiwa terjadi. Dalam upaya menemukan kebenaran tersebut, Ibn
Khaldun meniscayakan telaah filosofis dan kritik informasi sebagai
langkah-langkah metodologis yang cukup menentukan dalam penulisan sejarah
kritisnya. Namun demikian, sehebat apapun langkah-langkah metodologis yang
dikemukakan Ibn Khaldun tersebut, tetap saja butuh keandalan peneliti sejarah
dalam menganalisis data, menerjemahkan kejadian, dan menelusuri jejak-jejak
sejarah yang diteliti.
Penelitian sejarah dalam bidang
pendidikan tidak sama dengan penelitian pendidikan pada umumnya. Dalam
penelitian sejarah, peneliti mencarai data melalui pencarian sumber-sumber
sejarah seperti buku harian, dokumen, dan peninggalan sejarah. Sedangkan pada
penelitian pendidikan pada umumnya, data diperoleh dari catatan-catatan
observasi dan administrasi untuk menjelaskan kejadian-kejadian masa sekarang.
Dengan demikian keunikan metode penelitian sejarah terletak pada dua hal, yaitu
pertama, yang menjadi objek penelitian sejarah adalah kejadian-kejadian
masa lampau dan kedua, data yang dikumpulkan memegang peran penting untuk
menjelaskan kejadian-kejadian tersebut. Oleh karenanya generalisasi penelitian
sejarah terletak pada keakuratan dan kekomplitan data untuk merekonstruksi apa
yang terjadi pada waktu yang telah lewat.
V.
KESIMPULAN
Penelitian sejarah merupakan salah
satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik
berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan
dengan penyebab, pengaruh, atau perkembangan kejadian yang mungkin membantu
dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang dan mengantisipasi pada
kejadian yang akan datang. Kaitanya dengan pendidikan, penelitian sejarah
lembaga pendidikan adalah suatu proses atau usaha pencarian data yang
sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengevaluasi, dan
menafsirkan bukti-bukti untuk mendapatkan fakta dan mencapai kesimpulan
sehubungan dengan lembaga pendidikan yang kita teliti. Tujuan penelitian
sejarah dalam bidang pendidikan adalah mengungkap secara jelas dan akurat
tentang beberapa aspek dalam bidang pendidikan dan atau persekolahan pada masa
lalu. Terdapat beberapa jenis penelitian sejarah, diantaranya penelitian komparatif,
penelitian yuridis atau legal, penelitian biografis, dan penelitian
bibliografis.
Prosedur dalam penelitian sejarah
bidang pendidikan sama dengan prosedur penelitian pada umumnya, yakni
merumuskan dan mendefinisikan masalah, menentukan sumber-sumber sejarah,
merekam informasi dari sumber sejarah, mengevaluasi sumber-sumber sejarah,
Menginterpretasikan hasil evaluasi sumber sejarah, dan menuliskan hasil laporan
penelitian.
VI.
PENUTUP
Demikianlah makalah ini dibuat, kami menyadari dalam
penulisan makalah ini banyak sekali kesalahan dan kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini
dan berikutnya. Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat memberikan sedikit
manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi para pemakalah.
[1] Dudung
Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2007), Hal. 14.
[2] Suharsimi
Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta: 2003), Hal. 332.
[3] Aji Sofanudin,
Metodologi Penelitian Ilmu Tarbiyah, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2011),
Hal. 70-71.
[4]
Wina Sanjaya, Penelitian
Pendidikan : jenis, metode dan prosedur, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2014), Hal. 111-112.
[5] Sumadi Suryabrata,
Metodologi Penelitian, (Jakarta: Grafindo Persada, 2006), Hal. 73.
[6] Nurul Zuriah, Metodologi
Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Hal. 51.
[7] Masganti
Sitorus, Metodologi Penelitian Pendidikan Islam, (Medan: IAIN Perss,
2011), Hal. 165.
[8] Sukardi, Metodologi
Penelitian Pendidikan: kompetensi dan praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), Hal. 24-28.
[9] Suharsimi
Arikunto, Manajemen Penelitian,.....Hal. 332.
[10]
Wina Sanjaya, Penelitian
Pendidikan : jenis, metode dan prosedur,.....Hal. 123.
[11]
Wina Sanjaya, Penelitian
Pendidikan : jenis, metode dan prosedur,.....Hal. 113-114.
[12]
Masyhuri dan M.
Zainuddin, Metodologi Penelitian: pendekatan praktis dan aplikatif,
(Bandung: Refika Aditama, 2009), Hal. 33-34.
[13] Wina Sanjaya, Penelitian
Pendidikan : jenis, metode dan prosedur,.....Hal. 124.
[14] Suharsimi
Arikunto, Manajemen Penelitian,.....Hal. 335-336.
[15] Wina Sanjaya, Penelitian
Pendidikan : jenis, metode dan prosedur,.....Hal. 125-126.
[16] Suharsimi
Arikunto, Manajemen Penelitian,.....Hal. 338-339.
[17] Dudung
Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah,.....Hal. 68.
[18] Wina Sanjaya, Penelitian
Pendidikan : jenis, metode dan prosedur,.....Hal. 119-122.
[19] Dudung
Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah,.....Hal. 73-76.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman,
Dudung. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Arikunto,
Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Masyhuri dan M.
Zainuddin. 2009. Metodologi Penelitian: pendekatan praktis dan aplikatif.
Bandung: Refika Aditama.
Sanjaya, Wina. 2014. Penelitian Pendidikan : jenis,
metode dan prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sitorus,
Masganti. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Islam. Medan: IAIN
Perss.
Sofanudin, Aji. 2011. Metodologi Penelitian Ilmu
Tarbiyah. Yogyakarta: Samudra Biru.
Sukardi. 2009. Metodologi
Penelitian Pendidikan: kompetensi dan praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Suryabrata,
Sumadi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grafindo Persada.
Zuriah,
Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.