Monday, April 20, 2015

Berkreasi dengan Barang Usang

Barang-barang yang terlihat usang, tak terpakai dan hampir ‘dimakan’ keranjang sampah sebenarnya masih memiliki ‘harapan hidup’. Lewat bumbu-bumbu kreativitas, barang seperti ini bisa menjadi bentuk baru dengan fungsi yang baru juga.


Alat dan Bahan:
1.     Kulit sintetis                            
2.     Tutup botol
3.     Kain katun polos
4.     Kain katun motif
5.     Kancing jepret
6.     Karton tebal
7.     Jarum
8.     Benang
9.     Lem

Cara Membuat:
1.     Gunting kulit sintetis, kain katun polos, dan katun motif seperti pada gambar.
2.     Lalu letakkan kain motif pada bagian atas kulit sintetis (untuk pengikat kabel), jahit.
3.     Pasang kancing jepret pada kulit sintetis, satu di bagian atas dan satu di bagian bawah.
4.     Satukan kedua kulit sintetis yang berkain motif dan kancing jepret lalu jahit sisinya dengan tusuk feston.


5.     Oleskan lem pada bagian atas tutup botol, tempelkan ditengan kain motif. Oleskan juga pada sekeliling sisi bagian dalam tutup botol lalu bungkus tutup botol dengan kain.
6.     Untuk ornamennya (bisa diganti sesuai keinginan), tempelkan aplikasi kupu-kupu pada bagian tengan kain polos, lalu jahit bagian tengan badan dan antena kupu-kupu.
7.     Tempelkan karton pada bagian belakang kain polos, tepat di belakang ornamen, jahit semua sisi kain polos dengan tusuk jelujur, lalu tarik benang hingga kain menutupi dan membentuk karton.
8.     Tempelkan ornamen pada tutup botol.


Cara Pemakaian Cable Holder:
Gulung kabel hingga rapi, buka kancing pengikat kabel, selipkan kabel di tengah lalu kancingkan. 


Saturday, April 18, 2015

“Generasi Berkualitas”

Perjuangan dan peran mahasiswa dalam kemajuan sebuah bangsa tak akan pernah berhenti. Pasalnya, mahasiswa adalah generasi penerus yang akan meneruskan perjuangan para pendahulu. Dan inilah proses regenerasi yang akan terus berlanjut. Proses regenerasi inilah yang akan membawa dampak ataupun perubahan, apakah itu perubahan yang membawa kemajuan atau justru kemunduran terhadap sebuah negara. Semua tergantung dari generasi penerusnya.
Tak dapat dipungkiri, pemuda ataupun mahasiswa mempunyai peran penting dalam mengawal perjalanan bangsa ini. Ini dibuktikan dengan adanya pergerakan Budi Utomo pada tahun 1908. Organisasi ini menjadi tonggak permulaan pergerakan nasional. Pada permulaan berdirinya, organisasi ini hanya bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial budaya. Budi utomo mendirikan sejumlah sekolah yang bernama Budi Utomo dengan tujuan memelihara dan memajukan kebudayaan. Kemudian dalam perjalanannya, organisasi ini melibatkan diri dalam politik. Salah satu tujuannya adalah mewujudkan Indonesia merdeka. Dan Budi Utomo telah berkembang menjadi organisasi yang mempunyai tujuan nasionalisme.
Kemudian Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Kondisi rakyat Indonesia yang kala itu selama ratusan tahun berada dalam penjajahan dan penindasan dibawah kekuasaan kolonial. Kondisi inilah yang membulatkan tekad para pemuda saat itu untuk melepaskan diri dari belenggu kaum kolonial dan mengangkat martabat bangsa Indonesia. Inilah salah satu perjuangan rakyat Indonesia terutama pemuda hingga berhasil mencapai kemerdekaannya. Tidak hanya itu, sejumlah gerakan pada saat itu turut meramaikan perjuangan negeri ini. Dan semua itu dimotori oleh kaum muda dan mahasiswa.
Wujud Membangun Negeri
Pemuda dan Mahasiswa mempunyai fungsi sebagai Agent of change, moral force and social control, dan fungsi tersebut dijadikan landasan dalam memperjuangkan hak rakyat. Namun demikian, perjuangan pemuda dan mahasiswa di era sekarang haruslah lebih baik dari perjuangan pemuda pada masa lalu. Bukan bermaksud meremehkan perjuangan masa lalu, akan tetapi kesempatan pemuda dan mahasiswa pada saat ini lebih terbuka. Tanpa penindasan dari penjajah ataupun kondisi yang memprihatinkan seperti pada masa lalu. Setiap generasi akan mengalami kondisi yang berbeda. Maka sudah seharusnya kaum muda saat ini harus benar-benar memanfaatkan jerih payah para pendahulu dan mengisi kemerdekaan saat ini dengan mengembangkan diri dalam intelektual dan meraih prestasi yang membanggakan dan dapat mengharumkan nama bangsa dan negara.
Di era globalisasi dan modern seperti sekarang ini, banyak cara dalam rangka mengharumkan nama bangsa serta tutut serta dalam upaya membangun kemajuan bangsa. Banyak prestasi luar biasa yang diraih putra bangsa saat ini, baik dikancah nasional maupun internasional, diantaranya kejuaraan Sain, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dsb. Meraih prestasi tak harus dalam bidang akademik, dalam bidang apapun prestasi dapat kita wujudkan. Contoh nyata prestasi dalam bidang olahraga yakni pebukutangkis Indonesia menyabet gelar juara dunia beberapa waktu lalu, tentu ini prestasi yang membanggakan yang sudah barang tentu nama Indonesia akan selalu terbawa.
Inilah saatnya pemuda dan mahasiswa membangun negeri. Mengembangkan diri dengan nalar intelektual dan meraih prestasi dalam bidang apapun yang bertujuan memajukan dan membangun Indonesia. Jika pada masa lalu pemuda Indonesia berjuang dengan cara membangun pergerakan dan terlibat dalam politik bahkan perjuangan fisik demi kemerdekaan Indonesia, maka sudah seharusnya pemuda dan mahasiswa sekarang bisa lebih dari perjuangan masa lalu. Tentunya dengan pendidikan yang lebih baik, membangun nalar intelektual dan prestasi-prestasi membanggakan.

Lakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Ingat! Setiap genenerasi berbeda persoalan dan tantangan, maka penyelesaian dan perjuangan pun berbeda pula.

Restorasi Gerakan Mahasiswa

Restorasi Gerakan Mahasiswa

Gerakan mahasiswa harus sesuai dengan konteks zaman sekarang. Demonstrasi pada era Orde Baru telah berakhir. Aktualisasi gagasan dan pikiran lebih diutamakan daripada demonstrasi fisik/lapangan yang cenderung anarki. Seiring berkembangnya zaman dan berjalannya roda pemerintahan berbagai persoalan pun kian berbeda dan semakin kompleks. Maka dari itu, diperlukan ide dan gagasan yang mampu memecahkan berbagai persoalan yang ada. Generasi muda khususnya mahasiswa harus mampu membawa ide dan gagasan sebagai problem solving.
 Mahasiswa menjadi salah satu elemen penting dalam mengawal demokrasi. Orientasi gerakan mahasiswa terletak pada perjuangan nilai (value) yang berkaitan kehidupan masyarakat. Ini tidak lain karena mahasiswa memahami dan merasakan bahwa nilai-nilai yang ideal telah tergerus oleh kebijakan pemerintah. Mahasiswa berdemonstrasi karena menemukan gejala atau praktik yang hendak membunuh nilai-nilai tersebut.
Era Reformasi 1998 menjadi tonggak keberhasilan mahasiswa dalam menggulingkan pemerintahan Orde Baru. Ini harus menjadi refleksi bersama bahwa nilai yang terkandung dalam Era Reformasi bukan terletak pada gerakan dan demonstrasi besar-besaran secara fisik. Akan tetapi esensi dari gerakan 1998 adalah tanggung jawab mahasiswa sebagai control sosial atas segala kebijakan pemerintah yang pada dasarnya adalah membela dan mensejahterakan rakyatnya.
Oleh karena itu, gerakan mahasiswa saat ini haruslah lebih mengedepankan esensi atas demonstrasi yang dilakukan serta mengadakan dialog atau audiensi bersama pemerintah dalam rangka memberikan gagasan demi solusi demi kemajuan Negara. Bukan lagi dengan demo anarki. Karena problematika atau persoalan serta situasi negara telah jauh berbeda. Harus sesuai dengan konteks kekinian.


Thursday, April 16, 2015


Life must go on! sama halnya dengan sepeda, kita harus terus melaju (bergerak) agar tetap seimbang.